Senin, 22 Agustus 2022

Harga Mie Instant Naik, Peningkatan Produksi Sorgum Sebagai Pengganti Gandum

 Baa Official - Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi sorgum sebagai pengganti gandum karena masyarakat Indonesia khawatir dengan kenaikan harga mie instan favorit mereka, terutama mengingat betapa mahalnya harga gandum yang dihasilkan oleh perang Ukraina.

Airlangga Hartarto, Kepala Kementerian Perekonomian, baru-baru ini mengungkapkan bahwa pemerintah memulai upaya multi-tahun untuk memproduksi sorgum sebagai pengganti gandum.

Pada bulan Juni, gabah tahan kekeringan ini telah ditanam di 4.355 ha di enam dari 34 provinsi di Indonesia, dengan hasil yang diharapkan sebesar 15.200 ton. Tahun ini, negara ingin meningkatkannya menjadi 15.000 ha, dengan penekanan khusus di Kabupaten Waingapu di Nusa Tenggara Timur.

Pada tahun 1970-an, sorgum banyak ditanam dan dikonsumsi di Nusa Tenggara Timur, daerah yang curah hujannya sedikit. Namun, selama tiga dekade berikutnya, beras mengambil alih ketika rezim Suharto mempromosikan tanaman tersebut sebagai makanan pokok.

kenaikan harga mie instan

Menurut Ketua Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Timur Lucky Koli, provinsi tersebut telah menanam 6.000 hektar sorgum sejak 2020 dan berencana menambah 3.200 hektar lagi tahun ini.

“Produksi sorgum tahun ini hanya digunakan untuk benih. Tahun 2023, NTT akan menyediakan benih sorgum ke seluruh Indonesia” Kepada The Straits Times, ujarnya.

"Sorgum juga nantinya akan digunakan untuk pakan ternak", lanjutnya.


mie instant





Setelah negara-negara penghasil gandum tertentu, termasuk Kazakhstan dan India, berhenti mengekspor gandum untuk memenuhi permintaan domestik dan perang di Ukraina mengganggu pasokan, Indonesia mencari alternatif biji-bijian pangan.Karena gandum tidak dapat ditanam di negara tropis seperti Indonesia, yang berpenduduk lebih dari 270 juta orang, lebih dari 10 juta ton gandum diimpor setiap tahun. Tetapi sebagai akibat dari perubahan kebiasaan makan kelas menengah di negara itu, makanan berbahan dasar gandum seperti mie, pasta, dan roti menjadi semakin populer.

Orang Indonesia telah terpukul keras oleh melonjaknya inflasi, yang mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun sebesar 4,94 persen tahun ke tahun pada bulan Juni karena efek dari perang Ukraina menyebar ke seluruh dunia.

Menurut Asosiasi Mie Instan Dunia, Indonesia melahap 13,27 miliar porsi mi instan tahun lalu, berada di urutan kedua dari 44,33 miliar porsi China.

Harga Indomie, merek mie instan paling terkenal di Indonesia yang juga tersedia di lebih dari 100 negara lain, telah meningkat setidaknya 4% dibandingkan tahun sebelumnya. Saat ini, satu paket berharga 2.800 rupiah (25 sen Singapura).

Menurut Bapak Fransiscus Welirang, direktur perusahaan pembuat mie instan Indofood, antara 20% hingga 25% dari harga mie instan terbuat dari tepung terigu.

Bapak Fransiscus yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia dalam keterangannya pada 12 Agustus lalu mengatakan bahwa Indofood mendukung penuh upaya pemerintah mengatasi krisis pangan global dengan mencari alternatif bahan pangan mentah lokal, seperti sorgum. .

"Kami bekerja di pengolahan, dan (Kementerian Pertanian) bekerja di pertanian," katanya.

Penggemar mie diperingatkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada minggu pertama Agustus: "Hati-hati jika Anda makan mie yang terbuat dari gandum. Harganya akan empat kali lipat mulai besok."

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membantah hal ini, mengklaim bahwa sementara harga mungkin naik sesuai dengan tren kenaikan harga gandum, mereka tidak akan naik banyak.

Selain ekspor kembali Ukraina, harga akan segera turun karena panen di beberapa negara produsen, termasuk Australia dan Kanada.

"Pada Oktober, harga (gandum) kemungkinan akan turun", prediksinya.

Kepala Badan Analisis dan Pengembangan Perdagangan, Dr. Kasan Muhri, mengatakan kepada ST bahwa harga gandum turun 16,8% pada Juli dari Juni menjadi US$382,50 (S$531,86) per ton.

Diperkirakan akan terus menurun hingga akhir tahun 2022, ujarnya.