Rabu, 17 Agustus 2022

KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI TANAMAN JAGUNG MANIS

Baaofficial- Jagung manis (Zea mays saccharata, L. Sturt) ialah tanaman pangan yang disukai oleh masyarakat karena mempunyai rasa lebih manis dari jagung biasa. Jumlah produksi jagung manis oleh masyarakat Indonesia masih terbatas dan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar. Hal ini karena harga benih yang mahal, membutuhkan pengairan yang cukup, ketahanan tanaman oleh serangan hama dan penyakit, dan membutuhkan pupuk yang banyak. Jagung mempunyai kandungan vitamin B1 yang dibutuhkan bagi sel otak. Mengandung vitamin B5 sebagai proses metabolisme karbohidrat, protein dan lemak untuk diubah menjadi energi.


A. Klasifikasi Tanaman Jagung

Secara umum klasifikasi dan sistematika tanaman jagung manis sebagai berikut :

Kingdom        : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom   : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi   : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi             : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas              : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas       : Commelinidae

Ordo               : Poales

Famili             : Poaceae (suku rumput-rumputan)

Genus             : Zea

Spesies           : Zea mays saccharata, L. Sturt


B. Morfologi Tanaman Jagung

(1)     Akar

        Jagung termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga tipe akar, yaitu akar seminal, akar koronal dan akar udara. Pertumbuhan akar seminal pada umumnya menuju arah bawah, berjumlah 3-5 akar atau bervariasi antara 1-13 akar (Rukmana, 1997). Akar adventif dinamakan juga akar tunggang, akar ini tumbuh dari buku paling bawah dari permukaan tanah (Purwono dan Hartono, 2011).

(2)     Batang dan daun

        Batang tanaman jagung beruas-ruas (berbuku-buku) dengan jumlah ruas bervariasi, tidak bercabang, dan berbentuk selinder. Tanaman jagung manis sering tumbuh beberapa cabang yang muncul dari pangkal batang (Rukmana, 1997). Pada buku ruas akan muncul tunas yang berkembang menjadi tongkol. Tinggi batang jagung tergantung varietas dan tempat penanaman umumnya (Purwono dan Hartono, 2011).

            Daun tanaman jagung terdiri dari dua daun baris tunggal yang keluar dan berkedudukan berselang. Daun terdiri dari 3 bagian yaitu kelopak daun, lidah daun dan helaian daun. Antara kelopak dan helaian terdapat lidah daun yang disebut lingua. Fungsi lingua adalah mencegah air masuk dan embun  ke dalam pelepah (Purwono dan Hartono, 2011).

(3)    Bunga

                 Bunga jagung disebut bunga tidak lengkap. Bunga jagung juga disebut bunga tidak sempurna karena bunga jantan dan betina terletak berbeda, bunga jantan terdapat diujung batang. Adapun bunga betina terdapat diketiak daun (Intanayu, 2011).

(4)     Biji

            Biji jagung tersusun rapi pada tongkol. Biji jagung terdiri dari 3 bagian, bagian paling luar disebut pericarp. Bagian atau lapisan kedua yaitu endosperm yang merupakan cadangan makanan biji. Sedangkan bagian paling dalam yaitu embrio atau lembaga (Jakariasurya, 2012).


C. Syarat Tumbuh Tanaman Jagung

          Tanaman jagung manis berasal dari daerah tropis dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan luar daerah tersebut. Areal budidaya tanaman jagung manis sangat bervariasi, dari dataran rendah sampai dataran tinggi, pada berbagai jenis tanah, berbagai macam iklim, dan berbagai pola tanam. Jagung manis menghendaki daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim subtropis/tropis basah. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan jagung manis memerlukan curah hujan ideal selama masa pertumbuhan (Tim Karya Tani Mandiri, 2010).

                Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain tanah andosol, latosol, grumosol dan tanah berpasir. Pada tanah grumosol masih dapat di tanami jagung manis dengan produksi yang baik dengan pengolahan tanah yang baik. Sedangkan tanah dengan tekstur lempung/liat berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhannya (Tim Karyatani Mandiri, 2010).

               Pada dasarnya tanaman jagung manis memerlukan intensitas penyinaran yang tinggi. Semakin tinggi intensitas penyinaran, akan semakin tinggi proses fotosintesa, sehingga akan dapat meningkatkan produksi (Abuhaniyyah, 2012).



===== SEMOGA BERMANFAAT =====





BACA JUGA