Rabu, 12 Oktober 2022

Materi Faktor Pembentuk Tanah

Tanah adalah media tumbuh tanaman, dan tempat hidup jasad hidup tanah, baik makro maupun mikro organisme. Tanaman tumbuh karena ada interaksi antara tanah dan tanaman. Akar tanaman menyerap unsur hara, air, dan udara dari dalam tanah. 


Gambar Faktor pembentuk Tanah



Tanaman akan tumbuh dengan baik apabila tanah mempunyai sifat fisik, kimia, dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. 


Tanah terbentuk dari bahan induk yg telah mengalami modifikasi/pelapukan akbt dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu (Hans Jenny :1899-1992).


Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan klasifikasi tanah. Jadi Tanah merupakan fungsi dari bahan induk, iklim, jasad hidup (organisme), topografi, dan waktu. Dapat dirumuskan sebagai Berikut :

T = f (bi, i, o, t, w)


Keterangan :

T = tanah; f = faktor;
bi = bahan induk
i = iklim; 
o = organisme
t = topografi
w = waktu



1. Iklim


Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama:


a. Suhu/Temperatur


Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bi. Apbl suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat shg pbtkan tanah akan cepat pula.


Gambar Alat Pengukur suhu/temperatur


b. Curah hujan


Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).



2. Organisme (Vegetasi, Jasad renik/mO)


Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal:

a. Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi.


Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dan tumbuhan), sedangkan Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur larut oleh air.



b. Membantu proses pembentukan humus. 


Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun daunan dan ranting ranting yang menumpuk di permukaan tanah akan membusuk dengan bantuan mikroorganisme yang ada di dalam tanah.


c. Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi didaerah beriklim sedang (Eropa dan Amerika). 


Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak kandungan bahan organis yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.


d. Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. 


Contohnya:

  • Jenis cemara akan memberi unsur2 kimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara derajat keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.

  • Susunan kimia dan mineral bahan induk akan mempengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi diatasnya.

  • Bahan induk yang banyak mengandung unsur Ca akan  mbentuk tanah dengan kadar ion Ca yang banyak pula. Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih merah.


3. Topografi / Relief


Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:

a. Tebal atau tipisnya lapisan tanah

Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi sedimentasi.

b. Sistem drainase/pengaliran

Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi berwarna kelabu.



4. Waktu


Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus. Oki tanah akan menjadi semakin tua dan miskin unsur hara (marginal). 

Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa. 

Karena proses pembentukan tanah yang terus berjalan, maka bahan induk tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua.


TANAH MUDA


Ditandai oleh proses pembentukan tanah yang masih tampak pencampuran antara bahan organik dan bahan mineral atau masih tampak struktur bahan induknya. Contoh tanah muda adalah tanah aluvial, regosol dan litosol.



TANAH DEWASA


Ditandai oleh proses yang lebih lanjut sehingga tanah muda dapat berubah menjadi tanah dewasa, 
yaitu dengan proses pembentukan horison B. Contoh tanah dewasa adalah andosol, latosol, grumosol.


TANAH TUA


Proses pembentukan tanah berlangsung lebih lanjut sehingga terjadi proses perubahan-perubahan yang 
nyata pada horizon-horoson A dan B. Akibatnya terbentuk horizon A1, A2, A3, B1, B2, B3. 
Contoh tanah pada tingkat tua adalah jenis tanah podsolik dan latosol tua (laterit).



LAMA WAKTU PEMBENTUKAN TANAH


Lamanya waktu yang diperlukan untuk pembentukan tanah berbeda-beda. Bahan induk vulkanik yang lepas-lepas seperti abu vulkanik memerlukan waktu 100 tahun untuk membentuk tanah muda, 
1000 – 10.000 tahun untuk membentuk tanah dewasa.



Gambar struktur tanah





DOWNLOAD MATERI LENGKAPNYA DENGAN LINK DI BAWAH INI




TERIMAKASIH SEMOGA BERMANFAAT
Jangan lupa follow like share




BACA JUGA