Dalam Berbudidaya aglonema,lingkungan pertanaman merupakan faktor penting yang wajib diperhatikan sebab dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara keseluruhan.
Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman aglonema:
1. Ketinggian tempat
Aglaonema dapat tumbuh pada ketinggian sedang hingga rendah. Tanaman aglaonema yang tumbuh pada lokasi yang relatif tinggi akan memperlihatkan performa lebih jangkung dan sukulen, warna hijau pada daun lebih mendominasi, warna merah kurang mencolok dan daun kurang mengkilap.
Sedangkan pada dataran rendah, daun aglonema akan sedikit melekuk-lekuk (tidak tegar) dan cenderung melintir. Akan tetapi pada kenyataannya, lingkungan pertanaman agl;onema dapat dimodifikasi sedemikian rupa hingga mendekati lingkungan ideal.
Pada dataran rendah, sobat bisa membuat rumah lindung aglaonema dengan dilapisi paranet untuk mengurangi paparan cahaya matahari langsung yang memberikan efek panas yang berlebihan. Sobat juga bisa menggunakan kipas (blower) dan alat pengkabutanuntuk memodifikasi tempat tumbuh agar sesuai dengan apa yang dibutuhkan tanaman.
2. Kelembaban
Tingkat kelembaban udara yang paling digemari aglaonema adalah pada kondisi kelembaban rendah.
3. Suhu
Aglaonema dapat beradaptasi dengan perubahan suhu di lingkungan tumbuhnya. Akan tetapi, suhu optimal harus tetap diperlukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman hingga optimal.
Pada dataran sedang, suhu siang dan pada malam hari merupakan kondisi yang disukai tanaman. Sedangkan pada dataran rendah, lingkungan tanaman sebaiknya dimodifikasi hingga suhu lingkungan mendekati derajat Celcius pada siang hari dan derajat Celcius pada malam hari.
4. Cahaya
Menurut habitat aslinya yang tumbuh di bawah rindangnya hutan dengan intensitas cahaya rendah, aglaonema tidak menyukai sinar matahari langsung. Kebutuhan intensitas cahaya tanaman aglaonema bervariasi antara 0,500 % FC.
Pada skala komersial, Aglonema ini sering dipelihara di rumah -rumah yang dilindungi dengan atap plastik dan paranet. Paranet berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar matahari yang memasuki area penanaman.
Di dataran rendah, rumah aglonema yang sering digunakan adalah %. Jika jenis paranet sulit ditemukan, maka petani umumnya menggunakan 2 lapisan paranet berukuran 75 % yang ditempatkan di atas pelindung plastik dan lainnya di bawah pelindung plastik. Tetapi ada juga orang -orang yang menggunakan pelindung paranet dan kemudian pelindung lain dalam plastik UV di bawahnya.
5. Konstruksi Rumah Lindung
Kerangka rumah lindung Aglonema biasanya dalam bentuk bambu, besi ke kayu beton dengan ketinggian minimum 3 meter dari permukaan tanah. Atap rumah -rumah yang dilindungi dalam bentuk paranet dan lapisan tahan air, seperti UV atau plastik polikarbonat.
Namun, jika rumah lindung sulit dilakukan karena faktor pembatas (misalnya, sejumlah kecil tanaman), tanaman dapat ditempatkan di lokasi yang dilindungi dari hujan langsung. Terpaan hujan langsung, selain menimbulkan kerusakan fisik pada tanaman, ia juga merangsang kelembaban udara yang tinggi yang dapat merangsang perkembangan hama dan penyakit dengan cepat.
Air hujan langsung juga dapat mempercepat media padat dan mencuci nutrisi di media yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan tanaman. Bilamana rumah lindung aglonema dapat dibuat, sangat dianjurkan bagian sisi samping rumah lindung juga tertutup screen. Hal ini bertujuan untuk mengatur sirkulasi udara pada areal pertanaman dan untuk mengurangi kontak fisik serangga hama dengan tanaman.